karena berbagi tak pernah rugi

Rabu, 30 April 2014

Pengertian, dimensi, fungsi dan peranan kurikulum


a.         Pengertian dan dimensi kurikulum
Dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada awalnya diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh pelari dari garis start hingga finishuntuk memperoleh medali. Kemudian istilah itu diterapkan dalam dunia pendidikan sebagai jumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dari awal hingga ia memperoleh pengharraan berupa ijazah.

Dimensi kurikulum
1.       R. Ibrahim(2005) mengelompokkan kurikulum dalam tiga dimensi
Ø Substansi(rencana kegiatan belajar bagi siswa dan tujuan yang ingin dicapai)
Ø Kurikulum sebagai Sistem(bagian dari sistem persekolahan,sistem pendidikan bahkan sistem masyarakat)
Ø Kurikulum sebagai bidang studi(bidang studi kurikulum bagi ahli kurikulum dan pengajaran)
2.     Nana syaodih sukmadinata(2005)
·       Ilmu
·       Sistem
·       Rencana
3.    Said hamid hasan(1988)
v Ide/gagasan
v Suatu rencana tertulis
v Realitas/implementasi kurikulum
v Hasil
b.   fungsi kurikulum
                              Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, sebagai pedoman membimbing anaknya di rumah.bagi masyarakat sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa sendiri, berfungi sebagai suatu pedoman belajar.
       Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat 6 funsi kurikulum, yaitu;
1.          Fungsi penyesuaian, artinya kurikulum harus mampu mengarahkan siswa agar mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial.
2.        Fungsi integrasi, harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
3.       Fungsi diferenslasi, harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan yang dimiliki oleh para siswa.
4.        Fungsi persiapan, harus mampu mempersiapkan siswa unutk melanjuharus mampu mempersiapkan siswa unutk melanjutkan ke jenjang selanjutnya atau terjun dimasayarakat nantinya.
5.        Fugsi pemilihan, harus memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memilih program-progam belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
6.        Fungsi diagnostik, harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerimakekuatan(potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.
c.         Peranan kurikulum
Oemar hmalik(1990) tiga peranan dari kurikulum,
o   Peranan konservatif,  bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa.
o   Peranan kreatif, bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan masyarakat di masa sekarang maupun di masa yang aan datang.
o   Peranan kritis dan evaluatif, dalam hal ini kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial.


2.        Landasan Pengembangan Kurikulum
1.          Definisi landasan pengembangan kurikulum
Menurut hornby landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran, suatu prinsip yang mendasari, contohnya seperti landasan kepercayaan agama, dasar, atau titik tolak. Dengan demikian landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan , suatu asumsi, atau prinsip yang menjadi sandaran dalam pengembangan kurikulum.

Macam-macam landasan pokok dalam penggembangan kurikulum ada 41.  Landasan filosofis pengembangan kurikulum
a.        Pengertian filsafat

Phylosophy(inggris) dari bahasa yunani purba “phillen” berarti cinta dan “shopia” yang berarti kebijaksanaan. Socrates mengemukakan bahwa filsafat adalah cara berpikir secara radikal, menyeluruh, dan mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.

Penerapan aliran filsafat dalam penddikan
1.          Idealisme
Konsep filsafat
Konsep pendidikan
Metafisika
(hakikat realitas)
Realitas bersifat spiritual
Tujuan pendidikan
1.       Pembentukan karakter
2.        Mengembangkan bakat dan kebajikan sosial
Humanologi
(hakikat manusia)
Mampu berpikir dan memilih
Isi pendidikan, yang menyiapakan ketrampilan melalui pendidikan praktis
Epistimologi
(hakikat pengetahuan)
Pengetahuan yang benar diperoleh dari intuisi
Metode pendidikan, metode yg dipake adalah dialektik/dialogic.cenderung mengabaikan dasar-dasar fisiologis dalam belajar.
Aksiologi
(hakikat nilai)
Manusia diatur oleh kewajiban moral
Peranan pendidik dan peserta didik. Peserta didik  bebas mengembangkan bakat dan tugas utama pendidik adalah menciptakan lingkungan belajar yg efektif dan efisien.
2.        Realisme 
Konsep filsafat
Konsep pendidikan
Metafisika
(hakikat realitas)
Kenyataan bersifat fisik atau materi
Tujuan pendidikan
1.       Menyesuaikan diri
2.     Melaksanakan tanggung jawab sosial
Humanologi
(hakikat manusia)
Terletak dari apa yang dikerjakannya
Isi pendidikan, semua pengetahuan yang berguna bagi penyesuaian diri dan tanggung jawab sosial
Epistimologi
(hakikat pengetahuan)
Pengetahuan diperoleh melalui pengindraan dg menggunakan pikiran
Metode pendidikan, melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung, metode belajar bersifat logis, bertahap dan berurutan.
Aksiologi
(hakikat nilai)
Manusia diatur oleh hukum alam
Peranan pendidik dan peserta didik. Peserta didik  menguasai pengetahuan dan tugas utama pendidik adalah menguasai pengetahuan, terampil dan mampu mencapai hasil yang diinginkan.

3.       Pragmatisme
Konsep filsafat
Konsep pendidikan
Metafisika
(hakikat realitas)
Kenyataan yang sebenarnya adalah kenyataan fisik
Tujuan pendidikan
1.       Pertumbuhan sepanjang hidup
2.     Memperoleh pengalaman
Humanologi
(hakikat manusia)
Manusia adalah hasil evolusi bioogis,psikologis dan sosial.
Isi pendidikan, pengalaman yang berisi minat dan kebutuhan siswa.
Epistimologi
(hakikat pengetahuan)
Pengetahuan yg benar adalah yang berguna bagi kehidupan.
Metode pendidikan, berfikir reflektif atau metode pemecahan adalah metode utamanya.
Aksiologi
(hakikat nilai)
Tidak ada nilai yg absolut.
Peranan pendidik dan peserta didik. Peserta didik  adalah organisme rumit yang mampu tumbuh dan tugas utama pendidik adalah mengawasi dan membimbing pengalaman belajar,

a. psikologi perkembangan dan pengembangan kurikulum2. landasan psikologis pengembangan kurikulum
psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku.
perkembangan peserta didik

hurlock
Rousseau
Syamsu yusuf
Tahap 1
Fase prenatal(sebelum lahir-9 bulan)
Usia pengasuhan(0-2 tahun)
Masa usia prasekolah(0-6 tahun)
Tahap 2
Fase infacy(orok,10-14 hari)
Masa pendidikan jasmani dan panca indera(2-12 tahun)
Masa sekolah dasar(6-12 tahun)
Tahap 3
Fase chil dhood(2 tahun-remaja)
Periode pendidikan akal(12-15tahun)
Masa sekolah menengah(12-18 tahun)
Tahap 4
Fase adlescence/puberty(11/13-21 tahun)
Periode pendidikan watak dan agama(15-20 tahun)


b.        psikologi belajar dan pengembangan kurikulum
         teori psikologi kognitif
c.         Landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum
Adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum.
a.        Masyarakat dan kurikulum
b.        Kebudayaan dan kurikulum
d.        Landasan teknologis dalam pengembangan kurikulum
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun sistematis yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan yang berguna untuk memecahkan permaslahan dalam kehidupan.

3.       Komponen-komponen pengembangan kurikulum.
1.          Komponen tujuan
Berhubungan dengan hasil yang diharapkan. Diklasifikasikan menjadi empat;
·     Tujuan pendidikan nasional (UU No. 20 tahun 2003, pasal 3)
·     Tujuan institusional (lembaga pendidikan; SD,SMP,SMA,dll)
·     Tujuan kurikuler (setiap mata pelajaran)
·     Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran
Menurut bloom bentuk perilaku sebagai tujuan harus dirumuskan dalam tiga domain
1.          Domain kognitif, meliputi;
Ø Pengetahuan
Ø Pemahaman
Ø Penerapan
Ø Analisa
Ø Sintesis
Ø evaluasi
2.        Domain afektif
v Penerimaan
v Merespon
v Menghargai
v Mengorganisasi
v Karakterisasi nilai

3.       Domain psikomotorik
§  Persepsi
§  Kesiapan
§  Meniru
§  Membiasakan
§  Menyesuaikan
§  menciptakan
2.        Komponen isi/ materi
Berisi tentang materi pelajaran dan aktivitas siswa yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3.       Komponen metode/ strategi
Strategi merupakan rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran dibagi atas strategi exposition (bahan ajar sudah dikemas sehingga siswa tinggal menguasai saja) dan strategi discovery learning (bahan ajar tidak dikemas, jadi siswa diharapkan berperan aktif dalam mencari, mengolah dan menganalisa), serta strategi group (peeemmmbelajaran kelompok) dan individual learning.
4.        Komponen evaluasi
Evaluasi adalah alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan. Dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu tes dan non tes.


4.     Prinsip – prinsip pengembangan kurikulum
1.          Pengertian prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Jadi prinsip pengembangan kurikulum adalah patokan dalam menentukan hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan.
2.        Macam-macam sumber prinsip pengembangan kurikulum
1.          Data empiris
2.        Data eksperimen
3.       Cerita atau legenda yang hidup di masyarakat
4.        Akal sehat
3.       Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum
a.        Anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh
b.        Anggapan kebenaran parsial
c.         Anggapan kebenaran yang masih perlu dibuktikan
4.          Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum
1.          Prinsip umum
a.            Prinsip relevansi
b.            Prinsip fleksibilitas
c.             Prinsip kontinuitas
d.            Prinsip praktis / efisiensi
e.             Prinsip efektivitas
2.        Prinsip khusus
Yang hanya berlaku di tempat dan situasi tertentu saja. Adapun prinsip pengembangan kurikulum khusus yang dimaksud adalah;
1.          Berkenaan dengan tujuan pendidikan
2.        Berkenaan dengan isi pendidikan
3.       Berkenaan dengan proses pedidikan
4.        Berkenaan dengan media dan alat bantu

5.        Berkenaan dengan evaluasi

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

my life is my advanture

my life is my advanture

" Quote of the Day"

Sembahlah Dia, seolah-olah engkau melihat-Nya.
Meskipun engkau tak melihat-Nya, sungguh Dia melihatmu

Pages - Menu

Blogger templates