Dari kata curir (pelari) dan
curere (tempat berpacu). Pada awalnya diartikan sebagai jarak yang harus
ditempuh pelari dari garis start hingga finishuntuk memperoleh medali. Kemudian
istilah itu diterapkan dalam dunia pendidikan sebagai jumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh siswa dari awal hingga ia memperoleh pengharraan
berupa ijazah.
1.
R. Ibrahim(2005) mengelompokkan kurikulum dalam
tiga dimensi
Ø Substansi(rencana
kegiatan belajar bagi siswa dan tujuan yang ingin dicapai)
Ø Kurikulum sebagai
Sistem(bagian dari sistem persekolahan,sistem pendidikan bahkan sistem
masyarakat)
Ø Kurikulum sebagai
bidang studi(bidang studi kurikulum bagi ahli kurikulum dan pengajaran)
2.
Nana syaodih sukmadinata(2005)
·
Ilmu
·
Sistem
·
Rencana
3.
Said hamid hasan(1988)
v Ide/gagasan
v Suatu rencana
tertulis
v Realitas/implementasi
kurikulum
v Hasil
b. fungsi kurikulum
Pada dasarnya
kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan
pengawas, sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi
orang tua, sebagai pedoman membimbing anaknya di rumah.bagi masyarakat sebagai
pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di
sekolah. Bagi siswa sendiri, berfungi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan
dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat 6 funsi
kurikulum, yaitu;
1.
Fungsi penyesuaian, artinya kurikulum harus
mampu mengarahkan siswa agar mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial.
2.
Fungsi integrasi, harus mampu menghasilkan
pribadi-pribadi yang utuh.
3.
Fungsi diferenslasi, harus mampu memberikan
pelayanan terhadap perbedaan yang dimiliki oleh para siswa.
4.
Fungsi persiapan, harus mampu mempersiapkan
siswa unutk melanjuharus mampu mempersiapkan siswa unutk melanjutkan ke jenjang
selanjutnya atau terjun dimasayarakat nantinya.
5.
Fugsi pemilihan, harus memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk memilih program-progam belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
6.
Fungsi diagnostik, harus mampu membantu dan
mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerimakekuatan(potensi) dan
kelemahan yang dimilikinya.
c.
Peranan kurikulum
Oemar hmalik(1990) tiga peranan dari kurikulum,
o
Peranan konservatif, bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang masih
relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa.
o
Peranan kreatif, bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan
kebutuhan masyarakat di masa sekarang maupun di masa yang aan datang.
o
Peranan kritis dan evaluatif, dalam hal ini
kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial.
2.
Landasan Pengembangan Kurikulum
1.
Definisi landasan pengembangan kurikulum
Menurut hornby landasan adalah
suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran, suatu prinsip yang
mendasari, contohnya seperti landasan kepercayaan agama, dasar, atau titik
tolak. Dengan demikian landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai
suatu gagasan , suatu asumsi, atau prinsip yang menjadi sandaran dalam
pengembangan kurikulum.
Macam-macam landasan pokok dalam
penggembangan kurikulum ada 41. Landasan filosofis pengembangan kurikulum
a.
Pengertian filsafat
Phylosophy(inggris) dari bahasa yunani purba “phillen” berarti cinta dan “shopia” yang berarti kebijaksanaan. Socrates mengemukakan bahwa filsafat adalah cara berpikir secara radikal, menyeluruh, dan mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.
Penerapan
aliran filsafat dalam penddikan
1.
Idealisme
Konsep filsafat
|
Konsep pendidikan
|
Metafisika
(hakikat realitas)
Realitas bersifat spiritual
|
Tujuan pendidikan
1.
Pembentukan
karakter
2.
Mengembangkan
bakat dan kebajikan sosial
|
Humanologi
(hakikat manusia)
Mampu berpikir dan memilih
|
Isi pendidikan, yang menyiapakan ketrampilan melalui
pendidikan praktis
|
Epistimologi
(hakikat pengetahuan)
Pengetahuan yang benar diperoleh dari intuisi
|
Metode pendidikan, metode yg dipake adalah
dialektik/dialogic.cenderung mengabaikan dasar-dasar fisiologis dalam
belajar.
|
Aksiologi
(hakikat nilai)
Manusia diatur oleh kewajiban moral
|
Peranan pendidik dan peserta didik. Peserta didik bebas mengembangkan bakat dan tugas utama
pendidik adalah menciptakan lingkungan belajar yg efektif dan efisien.
|
2.
Realisme
Konsep filsafat
|
Konsep pendidikan
|
Metafisika
(hakikat realitas)
Kenyataan bersifat fisik atau materi
|
Tujuan pendidikan
1.
Menyesuaikan diri
2.
Melaksanakan
tanggung jawab sosial
|
Humanologi
(hakikat manusia)
Terletak dari apa yang dikerjakannya
|
Isi pendidikan, semua pengetahuan yang berguna bagi
penyesuaian diri dan tanggung jawab sosial
|
Epistimologi
(hakikat pengetahuan)
Pengetahuan diperoleh melalui pengindraan dg menggunakan
pikiran
|
Metode pendidikan, melalui pengalaman langsung maupun
tidak langsung, metode belajar bersifat logis, bertahap dan berurutan.
|
Aksiologi
(hakikat nilai)
Manusia diatur oleh hukum alam
|
Peranan pendidik dan peserta didik. Peserta didik menguasai pengetahuan dan tugas utama
pendidik adalah menguasai pengetahuan, terampil dan mampu mencapai hasil yang
diinginkan.
|
3.
Pragmatisme
Konsep filsafat
|
Konsep pendidikan
|
Metafisika
(hakikat realitas)
Kenyataan yang sebenarnya adalah kenyataan fisik
|
Tujuan pendidikan
1.
Pertumbuhan
sepanjang hidup
2.
Memperoleh pengalaman
|
Humanologi
(hakikat manusia)
Manusia adalah hasil evolusi bioogis,psikologis dan
sosial.
|
Isi pendidikan, pengalaman yang berisi minat dan kebutuhan
siswa.
|
Epistimologi
(hakikat pengetahuan)
Pengetahuan yg benar adalah yang berguna bagi kehidupan.
|
Metode pendidikan, berfikir reflektif atau metode
pemecahan adalah metode utamanya.
|
Aksiologi
(hakikat nilai)
Tidak ada nilai yg absolut.
|
Peranan pendidik dan peserta didik. Peserta didik adalah organisme rumit yang mampu tumbuh dan tugas utama
pendidik adalah mengawasi dan membimbing pengalaman belajar,
|
a. psikologi perkembangan dan
pengembangan kurikulum2. landasan psikologis
pengembangan kurikulum
psikologi perkembangan adalah
cabang psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum
maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku.
perkembangan peserta didik
hurlock
|
Rousseau
|
Syamsu yusuf
|
|
Tahap 1
|
Fase
prenatal(sebelum lahir-9 bulan)
|
Usia
pengasuhan(0-2 tahun)
|
Masa usia
prasekolah(0-6 tahun)
|
Tahap 2
|
Fase infacy(orok,10-14 hari)
|
Masa pendidikan jasmani dan
panca indera(2-12 tahun)
|
Masa sekolah dasar(6-12 tahun)
|
Tahap 3
|
Fase chil dhood(2
tahun-remaja)
|
Periode
pendidikan akal(12-15tahun)
|
Masa sekolah
menengah(12-18 tahun)
|
Tahap 4
|
Fase
adlescence/puberty(11/13-21 tahun)
|
Periode pendidikan watak dan
agama(15-20 tahun)
|
b.
psikologi
belajar dan pengembangan kurikulum
•
teori psikologi kognitif
c.
Landasan
sosiologis dalam pengembangan kurikulum
Adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang
dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum.
a.
Masyarakat
dan kurikulum
b.
Kebudayaan
dan kurikulum
d.
Landasan
teknologis dalam pengembangan kurikulum
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun
sistematis yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Sedangkan teknologi
adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan yang berguna untuk memecahkan permaslahan
dalam kehidupan.
3.
Komponen-komponen
pengembangan kurikulum.
1.
Komponen
tujuan
Berhubungan dengan hasil yang diharapkan. Diklasifikasikan
menjadi empat;
·
Tujuan
pendidikan nasional (UU No. 20 tahun 2003, pasal 3)
·
Tujuan institusional
(lembaga pendidikan; SD,SMP,SMA,dll)
·
Tujuan
kurikuler (setiap mata pelajaran)
·
Tujuan
instruksional atau tujuan pembelajaran
Menurut bloom
bentuk perilaku sebagai tujuan harus dirumuskan dalam tiga domain
1.
Domain
kognitif, meliputi;
Ø
Pengetahuan
Ø
Pemahaman
Ø
Penerapan
Ø
Analisa
Ø
Sintesis
Ø
evaluasi
2.
Domain
afektif
v
Penerimaan
v
Merespon
v
Menghargai
v
Mengorganisasi
v
Karakterisasi
nilai
3.
Domain
psikomotorik
§
Persepsi
§
Kesiapan
§
Meniru
§
Membiasakan
§
Menyesuaikan
§
menciptakan
2.
Komponen
isi/ materi
Berisi
tentang materi pelajaran dan aktivitas siswa yang diarahkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
3.
Komponen
metode/ strategi
Strategi
merupakan rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk
mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran dibagi atas strategi exposition
(bahan ajar sudah dikemas sehingga siswa tinggal menguasai saja) dan strategi
discovery learning (bahan ajar tidak dikemas, jadi siswa diharapkan berperan
aktif dalam mencari, mengolah dan menganalisa), serta strategi group
(peeemmmbelajaran kelompok) dan individual learning.
4.
Komponen
evaluasi
Evaluasi
adalah alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan. Dikelompokkan dalam
dua jenis, yaitu tes dan non tes.
4.
Prinsip
– prinsip pengembangan kurikulum
1.
Pengertian
prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Jadi
prinsip pengembangan kurikulum adalah patokan dalam menentukan hal yang terkait
dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan.
2.
Macam-macam
sumber prinsip pengembangan kurikulum
1.
Data
empiris
2.
Data
eksperimen
3.
Cerita
atau legenda yang hidup di masyarakat
4.
Akal
sehat
3.
Tipe-tipe
prinsip pengembangan kurikulum
a.
Anggapan
kebenaran utuh atau menyeluruh
b.
Anggapan
kebenaran parsial
c.
Anggapan
kebenaran yang masih perlu dibuktikan
4.
Macam-macam
prinsip pengembangan kurikulum
1.
Prinsip
umum
a.
Prinsip
relevansi
b.
Prinsip
fleksibilitas
c.
Prinsip
kontinuitas
d.
Prinsip
praktis / efisiensi
e.
Prinsip
efektivitas
2.
Prinsip
khusus
Yang hanya berlaku di tempat dan situasi tertentu saja.
Adapun prinsip pengembangan kurikulum khusus yang dimaksud adalah;
1.
Berkenaan
dengan tujuan pendidikan
2.
Berkenaan
dengan isi pendidikan
3.
Berkenaan
dengan proses pedidikan
4.
Berkenaan
dengan media dan alat bantu
5.
Berkenaan
dengan evaluasi
0 komentar:
Posting Komentar