Bentuk evaluasi
berbentuk multiple choice yang diterapkan di Indonesia memungkinkan para murid
melakukan kecurangan dengan berbagai alasan, diantaranya agar mereka tidak
mengecewakan orang tua dan guru, bisa masuk ke sekolah unggulan. Para orang tua
dan guru tampaknya setuju bila sekolah menanamkan persaingan pada para murid
sejak dini.
Murid dipersiapkan menghadapi dunia nyata yang konon penuh persaingan atau kompetisi. Barangkali itulah dunia nyata para orang tua murid karena mereka dahulu diajar bagaimana bagaimana harus bersaing. Di bagian dunia lain, yakni di suku Zuni dan Inuit, anak-anak mereka tumbuh menjadi dewasa dalam semangat kerja sama.
Murid dipersiapkan menghadapi dunia nyata yang konon penuh persaingan atau kompetisi. Barangkali itulah dunia nyata para orang tua murid karena mereka dahulu diajar bagaimana bagaimana harus bersaing. Di bagian dunia lain, yakni di suku Zuni dan Inuit, anak-anak mereka tumbuh menjadi dewasa dalam semangat kerja sama.
Namun banyak kasus yang ternyata merupakan kesesatan mata rantai pendidikan, semua murid ingin lulus karena takut dengan guru dan orang tua, semua guru ingin muridnya lulus karena takut dengan kepala sekolah, kepala sekolah ingin sekolahnya lulus semua karena takut dengan kepala rayon, kepala rayon ingin sekolah di rayonnya lulus semua karena takut dengan diknas provinsi, seterusnya hingga ke pusat. Sehingga banyak cara yang digunakan yang tampaknya mempunyai “tujuan luhur”.
Pola pikir seperti
inilah yang harus dirombak, bahwa pendidikan bukan hanya masalah perolehan
nilai atau rangking di kelas tetapi selalu terkait dengan kerja keras dan
proses belajar dari kesalahan dalam sebuah pembelajaran. Setiap orang yang
menerima sesuatu menyadari bahwa risiko kegagalan harus selalu dipikul. Apakah
Thomas Alfa Edison langsung berhasil ketika pertama ia membuat lampu? Apakah
Alexander Graham Bell berhasil membunyikan dering telepon ketika pertama kali
ia mencoba? Kegagalan bukan terjadi karena seseorang tidak mencoba tetapi
kegagalan adalah satu langkah menuju keberhasilan. sangat penting rasanya untuk mengajarkan kegagalan kepada para murid agar mereka mengalami proses belajar yang akan membawa mereka ke arah keberhasilan
0 komentar:
Posting Komentar