Memahami posisi diri
Zaman guru berbeda dengan zaman muridnya. Di
zaman sekarang bukan mustahil murid punya kelebihan di sisi teknologi informasi
dibanding para gurunya. Namun guru punya kekuatan, pemahaman, dan kematangan
dibanding murid dalam melihat sesuatu.”perkawinan” dua kelebihan tersebut dapat
menjadi keindahan.
“Filosofi
petani tak takut hama”
Semua petani pasti tahu akan adanya hama yang
bisa menyerang tanaman mereka, tapi mereka tidak pernah takut pada hama. Mereka
menanam dengan sungguh-sungguh merawat sepenuh hati, memberi pupuk, dan
menyemprot dengan berbagai obat agar tanamannya tidak terkena hama. Mereka
bahkan dengan sabar menjaga tanamannya agar tidak diserang kawanan burung yang
sering datang tiba-tiba.
Dan kita tahu petani akan selalu menuai hasil
panen. Bila ada yang terkena hama itu juga sebuah insiden, suatu hal yang itdak
bisa dihindari. Dalam hal ini ada dua kemungkinan penyebabnya. Mungkin memang
bibitnya bukan bibit unggul atau mungkin juga karena lengah dalam penjagaan dan
perawatan.
Oleh sebab itu sebagai guru, jangan takut
dengan hama (kenakalan remaja, pergaulan bebas, dan lain sebagainya). Teruslah
menanam kebaikan, rawatlah anak-anak kita dengan sepenuh hati, dalam pola
pendidikan yang humanis dan berempati.berilah anak ‘pupuk’ terus-menerus dengan
menyirami batinnya dengan nilai-nilai kebenaran.berilah mereka contoh perilaku
yang baik dan semangat untuk melihat bahwa mereka punya potensi luar biasa jika
ingin maju.
Jaga anak didik kita dengan hati dan do’a agar
mereka terhindar dari serangan hama. Maka sudah pasti anak didik kita akan
punya daya tahan yang sangat kuat dari kemungkinan ‘serangan’ hama. Bahwa anak
didik kita yang naudzubillah terkena ‘hama’ , mungkin mereka bukan bibit unggul
atau menolak saat kita sirami dengan obat anti hama (nasehat).
Skema
Filosofi petani
1.
Menyiapkan lahan
2.
Menyiapkan bibit
3.
Menyemai bibit
4.
Membersihkan rumput disekitar
tanaman
5.
Memberikan pupuk
6.
Mengairi
7.
Menjaga dari hama
8.
Memanen
Filosofi
guru
1.
Menyiapkan sekolah
2.
Menyiapkan murid
3.
Menabur kata-kata indah
4.
Mendidik secara khusus anak-anak
yang nakal
5.
Menetesi batin anak dengan nasehat
6.
Memberikan pelajaran sekolah
7.
Mengawasi dari kenakalan
8.
Lulus sekolah
0 komentar:
Posting Komentar