pembelajaran asik
dengan memperhatikan gelombang otak anak
1.
Beta, gelombang ini mempunyai ketinggian yang rendah tetapi memiliki
frekuensi yang paling tinggi. Ketika ada rangsangan tinggi dan kita berada
dalam keadaan siap siaga maka otak akan menghasilkan gelombang beta, seperti
saat kita berdebat, saat kita dalam keadaan takut dan lain sebagainya.
2.
Alpha, gelombang yang menandakan otak kita dalam keadaan santai. Gelombang
alpha membuat orang relaks, pikiran jernih dan kreatif. Para ahli menganggap
bahwa gelombang inilah yang paling baik dan sehat.
3.
Theta, gelombang ini mempunyai tinggi gelombang yang besar, tapi
frekuensinya rendah. Seseorang yang menghayal atau melamun sedang berada dalam
keadaan gelombang theta.
4.
Delta, gelombang ini mempunyai gelombang yang paling besar, tetapi
freuensinya paling rendah. Tidur, bahkan tidur lelap tanpa mimpi akan membawa
gelombang ini sampai frekuensi paling rendah.
Dimanakah relevansinya dengan proses belajar-mengajar?
Proses pembelajaran
selama ini masih monoton. Suasana yang diciptakan oleh guru terasa kurang
nyaman, bahkan cenderung ada yang “menakutkan”. Akibatnya gelombang otak akan
mengalami tiga kemungkinan, yaitu;
Anak ketakutan, tegang ,stres, tanpa sadar
mereka sedang menggunakan otak dengan gelombang beta. Sedangkan tipikal anak
yang cuek, acuh tak acuh karena mata pelajaran atau metode yang digunakan tidak
variatif, otak mereka berada dalam gelombang theta yakni melamun dan menghayal
di luar pelajaran atau bahkan sampai ada yang memasuki gelombang delta
(mengantuk, atau bahkan ada yang tidur dalam proses pembelajaran).
Oleh sebab itu guru haruslah menerapkan metode
“penyamaan frekuensi” selama proses pembelajaran. Penyamaan frekuensi ini
artinya seorang guru harus mampu berinisiatif dan lebih berpariatif dalam
proses pembelajaran, sehingga tidak monoton. Dengan begitu diharapakan ana
lebih santai dan relaks dalam belajar. Sehingga otak merekapun akan lebih mudah
mencerna materi yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar