karena berbagi tak pernah rugi

Jumat, 24 April 2015

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA 1

HANDS –OUT PERKULIAHAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
(MT 500  - 2 SKS - SEM 3  )





BAHAN BELAJAR MAHASISWA
Disusun untuk memfasilitasi mahasiswa
dalam menempuh perkuliahan BPM






Disusun oleh
Drs. H. Erman Suherman, M.Pd
130605179

  


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2008


KATA PENGANTAR



Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat dan kurnia-Nya, sehingga penulisan hands-out ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Maksud disusunnya hands-out ini adalah agar perkuliahan dapat dilaksanakan secara lebih sistematik dan terarah serta mahasiswa  menjadi lebih fokus pada pemaknaan dan pengembangan materi kuliah daripada disibukkan dengan menbuat catatan.  Dengan demikian paradigma perkuliahan diubah dari mahasiswa sebagai penonton dan dosen pemain, menjadi mahasiswa sebagai pemain dan dosen menjadi sutradara. Mahasiswa dibiasakan untuk belajar mengkonstruksi pengetahuan dan mengembangkannya melalui aktivitas bertanya, bernalar, berkreasi, koneksi, identifikasi, eksplorasi, inkuiri, generalisasi, komunikasi, dan presentasi.
Hands-out ini merupakan sajian ringkas dari materi perkuliahan, berupa narasi atau peta konsep, dengan maksud agar dalam perkuliahan mahasiswa dapat mengembangkannya melalui partisipasi aktif dengan bimbingan dan pengarahan dari dosen. Sajian hands-out terbagi menjadi 13 kali perkuliahan tatap muka @ 100 menit, di luar UTS dan UAS. Pokok-pokok materi dalam perkuliahan ini adalah Kompetensi Guru Matematika, Kompetensi Matematika, Hakikat Pembelajaran Matematika, Kecerdasan,  Psikologi Pembelajaran Matematika, Strategi Pembelajaran Matematika, Model Belajar dan Pembelajaran Matematika, Pembelajaran Diagnostik-Remedial, dan Manajemen Kelas Matematika.
Penulis telah berusaha maksimal dalam menyusun hnds-out ini, namun demikian masih saja dirasakan banyak kekurangan. Oleh karena itu tegur sama dari para pembaca dan pengguna yang sifatnya konstruktif akan diterima dengan hati terbuka demi peningkatan kualitas diri dan mahasiswa. Akhirul kalam, semoga hands-out ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandung,  Juli 2008
Penulis


ii
DAFTAR  ISI


                                                                                                          
PERKULIAHAN     I   :  Kompetensi Guru Matematika

PERKULIAHAN    II   :  Kompetensi Matematika

PERKULIAHAN   III   :  Hakikat Pembelajaran Matematika

PERKULIAHAN   IV   :  Kecerdasan

PERKULIAHAN    V  :   Psikologi Pembelajaran Matematika

PERKULIAHAN   VI  :   Psikologi Pembelajaran matematika
(Lanjutan)

PERKULIAHAN  VII  :   Strategi Pembelajaran Matematika  

PERKULIAHAN VIII  :   Strategi Pembelajaran Matematika
(Lanjutan)

PERKULIAHAN  IX   :    Model Belajar dan Pembelajaran Matematika

PERKULIAHAN  X    :    Model Belajar dan Pembelajaran Matematika
(Lanjutan 1)

PERKULIAHAN  XI   :   Model Belajar dan Pembelajaran Matematika
(Lanjutan 2)

PERKULIAHAN  XII  :   Pembelajaran Diagnostik dan Remidial

PERKULIAHAN XIII  :   Manajemen Kelas Matematika



_____________







iii

HANDS –OUT PERKULIAHAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
(MAT 500  - 2 SKS - SEM 3  )





PERKULIAHAN   I
Kompetensi Guru Matematika















Disusun oleh
Drs. H. Erman Suherman, M.Pd
130605179








JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2008



KOMPETENSI GURU MATEMATIKA


1.      Pendahuluan
Sebagai calon guru, dipandang perlu untuk mengetahui dan memahami tenntang Undang-undang Guru dan Dosen (UUGD-UURI No. 14 Tahun 2005) dan Peraturan Pemerintah (PP No.19/2005) sebagai acuan untuk melaksanakan tugas sehari-hari di sekolah dan di masyarakat. Dalam UUGD dan Permen tersebut dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Sedangkan  Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas No. 045/U/2002) menyatakan bahwa kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas dengan pekerjaan tertentu. Jadi kompetensi guru dapat dimaknai  sebagai kebulatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang terwujud dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
Secara simpel, kata kompetensi bisa dipadankan dengan kemampuan (Sunda, pangabisa), yaitu prilaku individu dalam bentuk aktivitas dan sikap sebagai manifestasi dari kondisi intelektual, emosional, dan spiritual yang bersangkutan. Kondisi intelektual mengacu pada pemahaman keilmuan, emosional mengacu pada perasaan, dan spiritual mengacu pada keyakinan keagamaan.  Ketiga kondisi psikologis tersebut selalu bersinergi dalam keadaan terpadu dan menyesuaikan diri sesuai dengan situasi dan keadaan di mana individu itu berada.
 Sebagai mahasiswa calon guru matematika, visi dan misi anda haruslah berorientasi pada keempat kompetensi tersebut di atas, jika ingin menjadi guru profesional. Oleh karena itu setiap calon guru matematika mempunyai kewajiban untuk  berusaha maksimal dalam meraih, menguasai, dan memiliki keempat kompetensi tersebut sebagai bekal dalam melaksanakan tugas sehari-hari di sekolah dan berkehidupan sebagai anggota masyarakat yang baik. Sebagai guru matematika, dalam implementasinya keempat kompetensi tersebut disesuaikan

1
dengan karakteristik pembelajaran matematika yang memang mempunyai sifat khusus.

2.      Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang langsung berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran  di kelas, berhubungan dengan siswa, materi pelajaran, media pembelajaran, dan sarana-prasarana. Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk meaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Secara terinci, maksud dari kalimat di atas adalah sebagai berikut ini,
a.         Memahami siswa dengan cara memanfaatkan psikologi perkembangan kognitif, psikologi kepribadian, dan pengetahuan awal yang dimiliki
b.         Merancang pembelajaran dengan cara memahami psikologi belajar dan pembelajaran, menentukan strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, menyusun kompetensi-indikator yang ingin dicapai siswa, menganalisis materi bahan belajar, dan menyusun rencana pembelajaran (Program Tahunan, Program Semester, Program Satuan Pelajaran, Silabus, Analisis Materi Bahan Belajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-RPP, Lembar Kegiatan Siswa, Media yang tepat, dan instrumen Evaluasi yang akurat)
c.         Melaksanakan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan (kesiapan ruang-alat-media-siswa, apersepsi, informasi kompetensi-rencana aktivitas, motivasi), kegiatan inti (menunjukkan penguasaan materi, keterkaitan dengan pengetahuan lain, kontekstual, sistematika-hierarkhis, kesesuaian dengan indikator komptensi, penguasaan kelas, menumbuhkan kebiasaan positif, kesesuaian dengan alokasi waktu, ketrampilan penggunaan sumber-media, memfasilitasi partisipasi-aktivitas siswa, kemampuan khusus matematika,

2
evaluasi proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa), kegiatan penutup (refleksi, membimbing rangkuman, tindak lanjut-tugas-pengayaan-remidial)
d.        Merancang-melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan berbagai metode, menganalisis, menentukan ketuntasan belajar siswa, memanfaatkan hasil evaluasi untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran
e.         Mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya dengan mamfasilitasi pengembanagn potensi akademik dan non akademik.

3.      Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai materi bahan belajar secara mendalam dan luas, yang mencakup materi minimal dalam kurikulum yang berlaku, substansi keilmuan yang memayungi materi tersebut, penguasaan strukrtur dan metodologi keilmuannya.
Secara terinci, maksud dari kalimat di atas adalah sebagai berikut ini.
a.       Menguasai substansi keilmuan  dengan indikator memahami materi bahan belajar sesuai kurikulum yang berlaku, memahami struktur- konsep-dan metode keiluan yang koheren dengan bahan belajar siswa, memahami koneksivitas dengan pelajaran terkait, dan menerapkan konsep keilmuan  dalam aplikasi kehidupan nyata.
b.      Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator yang sesuai dengan kajian penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam bidang studi.

4.      Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan individu yang mencerminkan kepribadian mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, teladan, dan berakhlaq mulia. Secara terinci kompetensi kepribadian tersebut adalah meliputi hal sebagai berikut ini.


3
a.       Kepribadian mantap bertindajk sesuai dengan aturan yang berlaku – nortma hukum, norma etika, norma sosial, bangga sebagai guru, dan konsistensi
b.      Kepribadian dewasa dengan ciri kemandirian, etos kerja, profil guru
c.       Arif memiliki indikator  tindakan atas azas manfaat bagi siswa, sekolah, dan masyarakat, keterbukaan dalam berfikir dan bertindak
d.      Berwibawa yaitu memiliki pribadi yang berpengaruh poositif dan disegani
e.       Berakhlaq mulia sehingga menjadi teladan dengan cara bertindak sesuai norma agama (ikhlas, jujur, iman, taqwa, memudahkan urusan, menyenangkan).

5.      Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sejawat guru, pimpinan,  staf yang lain, dan masyarakat yang lainnya. Indikator kemampuan sosial ini adalah :
a.       Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa  dalam konteks pembelasjaran sehingga tercipta suasana kondusif, nyaman dan menyenangkan
b.      Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sejawat guru dan jajaran dunia pendidikan  dalam konteks profesi, keilmuan, dan kekerabatan sehingga tercipta suasana kondusif, nyaman dan menyenangkan
c.       Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitar dalam konteks kependidikan kemasyarakatan sehingga tercipta suasana kondusif, nyaman dan menyenangkan
d.      Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan masyarakat sekitar tempat tinggal (rumah) dalam konteks kemasyarakatan sehingga tercipta suasana kondusif, nyaman dan menyenangkan


4
e.       Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan keluarga sendiri dan keluarga besar (famili-dulur) konteks kekeluargaan sehingga tercipta suasana silaturahmi yang erat jauh dari prasangka.

6.  Rangkuman / Tugas
Anda telah menyimak uraian materi tentang kompetensi guru matematika yang semestinya diraih, dipahami, dan dikuasai oleh setiap mahasiswa program studi pendidikan matematika untuk diamalkan secara ikhlas dalam melaksanakan pebelajaran matematika di sekolah. Semoga setiap niat, ucapan, dan aktitivitas dalam menjalankan profesi anda sebagai guru menjadi bernilai shodaqoh
Agar anda dapat lebih menguasai dan memaknai uraian materi di atas, simaklah peta konsep berikut ini, kemudian buatlah narasinya. OK?


















5



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

my life is my advanture

my life is my advanture

" Quote of the Day"

Sembahlah Dia, seolah-olah engkau melihat-Nya.
Meskipun engkau tak melihat-Nya, sungguh Dia melihatmu

Pages - Menu

Blogger templates